Monday, December 22, 2008

NILAI KASIH IBU

Seorang anak menghampiri ibunya yang sedang sibuk menyediakan makan malam di dapur lalu mengulurkan secarik kertas yang bertulis sesuatu.

Si ibu segera mengeringkan tangannya dan menyambut kertas yang diulurkan oleh si anak, lalu membacanya.

Ongkos membantu ibu:

  • Tolong pergi ke warung : Rp 50.000
  • Tolong menjaga adik : Rp 50.000
  • Tolong membuang sampah : Rp 25.000
  • Tolong membersihkan kamar : Rp 25.000
  • Tolong menyiram bunga : Rp 25.000
  • Tolong menyapu sampah : Rp 25.000
Jumlah total : Rp 200.000

Selesai membaca, si ibu tersenyum memandang si anak sambil membelai kepala sang anak. Si ibu mengambil pena dan menulis sesuatu di belakang kertas yang sama.

  • Ongkos mengandungmu selama 9 bulan - GRATIS
  • Ongkos berjaga malam karena menjagamu - GRATIS
  • Ongkos air mata yang menetes karenamu - GRATIS
  • Ongkos kegusaran karena menghawatirkanmu - GRATIS
  • Ongkos menyediakan makan minum, pakaian, dan keperluanmu - GRATIS

Jumlah Keseluruhan Nilai Kasihku - GRATIS

Air mata si anak berlinang setelah membaca apa yang dituliskan oleh si ibu. Si anak menatap wajah ibu, memeluknya dan berkata, "Aku Sayang Ibu".

Kemudian si anak mengambil pena dan menulis #LUNAS# pada muka surat yang ditulisnya.

SELAMAT HARI IBU, INDONESIA !!

Monday, December 8, 2008

Cerita pak Eko

Minggu lalu saya diminta mewakili atasan saya untuk menghadiri launching internet product oleh PT Telekomunikasi Indonesia karena beliau sendiri..pergi golf hehe..
Salah satu pembicaranya adalah ahli dan pengamat ICT (kalau tidak salah = Information Communication Technology) namanya Eko Indrajit. Mungkin bagi sebagian orang dia dikenal sebagai menantunya A Riyanto, pemusik yang dahulu sangat terkenal dengan band-nya Favorite Group. Ternyata pak Eko ini suka ‘mbanyol’ walau dia berbicara di forum yang cukup serius pagi itu.

Banyak hal yang sangat menarik yang disampaikan beliau pagi itu, akan saya share salah satunya.

Beliau mengatakan bahwa saat ini beliau lebih senang bicara kepada anak SMA, mahasiswa, pegawai, dan mereka yang lebih tua. Kalau mereka diceramahi tentang penggunaan e-mail yang sekarang tidak saja untuk business tapi juga untuk keperluan personal..mereka akan kagum. Kalau mereka diajari chatting dengan menggunakan hand-phone, mereka lagi-lagi masih bisa dibuat kagum.

Namun jika hal yang sama diceritakan kepada anak SMP atau anak SD, mereka akan menjawab ‘lha kan memang begitu?..’ ‘E-mail kan memang digunakan dimana-mana, saya saja punya e-mail address..bahkan lebih dari 2. Memang ada orang yang tidak punya e-mail address?’ Bagi mereka e-mail, internet, chatting, dan sebangsanya seperti TV bagi kita. Mereka lahir dengan kelengkapan tersebut, sehingga mereka tidak menganggap hal-hal di atas sebagai barang mewah, melainkan sudah menjadi ‘alat’ yang menjadi bagian dari hidup mereka.

Karenanya, masih menurut pak Eko, industri menggandeng anak-anak untuk memicu inovasi pada produk-produk yang berhubungan dengan internet. Saya sendiri jadi curiga ‘tag photo di facebook’ adalah fitur yang dipikirkan oleh ABG bukan orang tua. Sebagai info, selama saya pakai FB saya hanya load 3 photo, 1 photo lebaran dan 2 photo Luqman main piano, namun dalam album photo saya sudah ada 30-an photo yang dimuat dan di-tag oleh teman-teman.

Jadi, penggunaan yang sangat optimum dari internet dan lain-lain adalah muncul dari generasi yang masih muda-muda. In fact internet membuat kesenjangan komunikasi karena usia dan senioritas menjadi hilang. Jaman dahulu saya tidak pernah berniat menunjukkan photo-photo saya ke mbah kakung Tedjo. Jaman dahulu saya jarang sekali duduk dalam satu diskusi bersama dengan pakde-pakde dan bude-bude apalagi sama mbah. Dulu anak-anak kumpul, main dan ngobrol sendiri (biasanya yang mimpin mbak Elok). Saat ini kita punya blog Sepoetro. Saya geli juga lihat Erza dan Erva yang muncul di chat-room hanya dengan sepotong-dua-potong emoticons. Atau Atha dengan komentarnya ..’cie...’ Saya jadi mengkhayal sendiri, itu barangkali seperti saya masih kecil lalu nekat mendekati kumpulan mbah dan pakde-bude terus komentar..’cie...’.

Adik-adik Sepoetro, saat ini sungguh saya tunggu tulisan-tulisan dan sharingnya. Tidak perlu yang serius atau yang panjang. Cerita saja sekali-sekali kejadian sederhana yang adik-adik alami dihari tertentu yang mungkin berkesan bagi adik-adik. Mas Rizkal, kemarin di Cimahi membetulkan komputer teman, memang kenapa komputernya? Mas Edho, mana dong ceritanya di negara dingin? Dik Atha masih enak jadi SMP? Susah kan? Dik Erza, kenapa tidak satu sekolah sama kakak saja?

Cerita deh.., pasang juga foto-fotonya. Blog Sepoetro ini sama sekali bukan hanya untuk mbah, bapak, ibu, pakde, bude, oom, dan tante. Ini juga punya adik-adik sehingga blog ini punya manfaat yang optimum untuk kita semua.

Salam
THA

Tuesday, November 25, 2008

Analogi

ANALOGI YANG MENGAGUMKAN


Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut merapikan brewoknya.

Si tukang cukur mulai memotong rambut konsumennya dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat.
Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan, dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang Tuhan.
Si tukang cukur bilang,”Saya tidak percaya Tuhan itu ada“.
Kenapa kamu berkata begitu ???” timpal si konsumen.
Begini, coba Anda perhatikan di depan sana , di jalanan…. untuk menyadari bahwa Tuhan itu tidak ada. Katakan kepadaku, jika Tuhan itu ada, Adakah yang sakit??, Adakah anak terlantar?? Jika Tuhan ada, tidak akan ada sakit ataupun kesusahan. Saya tidak dapat membayangkan Tuhan Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi.
Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon karena dia tidak ingin memulai adu pendapat.
Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi meninggalkan tempat si tukang cukur.Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang di jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar mlungker-mlungker-istilah jawa-nya”, kotor dan brewok yang tidak dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat.
Si konsumen balik ke tempat tukang cukur dan berkata, “Kamu tahu, sebenarnya TIDAK ADA TUKANG CUKUR.”
Si tukang cukur tidak terima, “Kamu kok bisa bilang begitu ??“.
Saya disini dan saya tukang cukur. Dan barusan saya mencukurmu!
Tidak!“ elak si konsumen.
Tukang cukur itu tidak ada, sebab jika ada, tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang di luar sana “, si konsumen menambahkan.
Ah tidak, tapi tukang cukur tetap ada!“, sanggah si tukang cukur. “Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri, kenapa mereka tidak datang ke saya“, jawab si tukang cukur membela diri.
Cocok!“-kata si konsumen menyetujui. “Itulah point utama-nya!. Sama dengan Tuhan, TUHAN ITU JUGA ADA !, Tapi apa yang terjadi… orang-orang TIDAK MAU DATANG kepada-NYA, dan TIDAK MAU MENCARI-NYA. Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini.”
(dikutip dari http://quran.kawanda.net/)

Catatan Singkat Mbah Tedjo Sepoetro

Nostalgia Mbah TEDJO SEPOETRO
Cisarua, 14-15 September 2002

Kami catat pada saat Acara HUT Sepoetro dengan nara Sumber Putra dan Putri Mbah Tedjo Sepoetro yang didalamnya ada sedikit cerita pribadi dari Pak Hari Hartono.

Catatan dari Pak Hari Hartono

Mbah Tedjo lahir di Kraton – Pasuruan arah Bangil, di halaman rumahnya terdapat banyak pohon mangga, Beliau bersekolah di Pasuruan.

Menikah dengan Mbah Tedjo Putri asal dari Malang (Mbah Putri bersaudara 2 orang – kakaknya Mbah Tajib)

Lulus dari sekolah guru (HIK – zaman Belanda).
(Catatan: Pada saat itu ada 3 jenis sekolah yaitu QUICK bisa untuk mengajar kelas 1-3 , HIK bisa untuk semua kelas dan HIS bisa mencapai jabatan Kepala Sekolah)

Kemudian menjadi pegawai BPN (saat ini bernama Pertamina ) di Surabaya.
Keluar dari BPN menjadi guru Taman Siswo (TS), tanpa menerima gaji, karena TS adalah sekolah swasta.

Lulusan sekolah HIK dianggap illegal dan selalu diawasi oleh intel Belanda.

Mendapat tugas untuk mendirikan sekolah TS di desa-desa termasuk di Turen dengan bangku sewaan/dingklik (bangku panjang tanpa sandaran). Kalau malam bangku tersebut untuk tidur.
Murid-murid membayar sekolah dengan hasil tani seperti jagung atau pisang.

Salah satunya mendirikan TS di Turen dengan menyewa tempat dan bangku pinjaman berupa dingklik. Pada waktu malam hari dingklik itu dirapatkan untuk tidur. Pak Hari tidur disitu juga.
Mbah berhasil mendidik guru-guru untuk ditempatkan di Tumpang.

Ibu Soejoto & Pak Hari juga sekolah disitu, dipersiapkan untuk menjadi guru. Termasuk alm. Mbah Santoso yang kemudian menjadi guru di Tumpang.

Pindah ke kota lain yang ada TS-nya, Kepsek nya Bapak Puger yang pada saat mengajar tidak memakai alas kaki, pakai kain (jarig) dan membawa tempe goreng disakunya.

Setelah itu Pak Hari tidak mengikuti perkembangan cerita karena pindah ke Situbondo ikut Mbah Thayib dan sekolah di HIS

Pada zaman Jepang, Mbah Tedjo pindah ke Malang dan mengajar di Sekolah Rakyat (SR) – menjadi pegawai negri. Kemudian mengajar SMP di Pasuruan.
Pada waktu Belanda datang, Mbah Tedjo pindah ke Malang, mengajar di SMP PGI (sekarang SMP 2 Kidul Pasar) dan tinggal di Bareng sampai pensiun.

Pesan Mbah Tedjo :

"bila sudah membuat pilihan, jalankan dengan baik dan jujur serta dengan rasa tanggung jawab sepenuhnya"


Catatan dari Ibu Dojo

Selama di Pasuruan yang ikut adalah Ibu Roto, Pak Bambang dan Ibu Nungki.
Ibu & Bapak Dojo menikah pada tahun 1950. Mbah Tedjo berdua masih sehat.

Mbah Tedjo Kakung sakit dan meninggal di Turen.

Beliau berpesan :
"Tetap rukun sesama saudara tanpa membedakan kekayaan dan berharap agar semua anak & cucu dapat hidup bahagia"


Catatan dari Pak Midjil

Mbah Tedjo lahir pada tahun 1902.

Pada saat lulus kelas 7 (umur 15 tahun), Mbah Tedjo harus mandiri dan memilih pergerakan melawan penjajah Belanda.

Mbah Tedjo pernah bekerja sebagai pegawai kantor POS

Pada zaman Jepang Mbah Tedjo kerja di Turen, kemudian pindah ke Malang lalu ke Pasuruan.
Di Pasuruan Mbah Tedjo mengajar di SD.

Pada waktu Belanda datang, Mbah Tedjo pindah ke Malang, mengajar di SMP PGI (sekarang menjadi SMP 2 Kidul Pasar) dimana Ibu Midjil juga pernah mengajar disana.
Mbah Tedjo tinggal di Bareng sampai pensiun.

Pak Midjil pada tahun 1951 meninggalkan Malang pindah ke Bandung.
Tahun 1951, Pak Midjil menerima gaji 260 dan uang saku mahasiswa 140. Pada saat itu beliau sempat membelikan ballpoint untuk Mbah Tedjo kakung.

Pada tahun 1956 Mbah Putri meninggal dunia. Ada kekecewaan dari Pak Midjil karena belum berbuat sesuatu untuk Mbah Tedjo putri.

"Peraturan adalah belajar baru bermain"

Mbah Tedjo tidak pernah memaksa anak-anaknya tentang cita-citanya.

Catatan dari Ibu Suci (alm.)

Waktu masih kecil harus tidur siang sama Pak Midjil dan Mbah Tedjo, bila Mbah Tedjo sudah tidur dan mengorok, mereka berdua secara pelan-pelan melarikan diri untuk bermain.
Setiap sore mereka berdua diajak jalan-jalan ke alun-alun sambil digandeng.
Ikut ke Pasuruan bersama Ibu Emi & Ibu Sukesi (keduanya sudah meninggal dunia), Pak Bambang, Ibu Nungki (masih bayi).

Mbah Tedjo putri sangat sabar terhadap anak-anaknya.

Beliau menderita sakit ashma, mbah Putri meninggal dunia tidak lama setelah Bapak dan Ibu Suroto menikah dan pindah ke Sumatera.

Catatan dari Pak Hari Martono

Mbah Tedjo suka merokok cerutu.
Pernah dihukum oleh Mbah Putri dengan dipoles cabe rawit di bibir karena ikut menyalahkan saudaranya yang sedang bertengkar.

Saturday, November 22, 2008

CARA-CARA NULIS (NGEPOST) DI BLOG INI

PENJELASAN UMUM :
1. Karena Blog ini dimulai oleh saya, maka administrator sementara adalah saya

2. Sebagai administrator, saya bisa mendaftarkan penulis-penulis lain (disebut author, contributor, member, atau penulis lah). Mengapa harus didaftarkan? Sebenarnya hanya untuk mengontrol, agar tidak sembarang orang bisa ngomong macem-macem dalam forum yang "EKSKLUSIF"
ini. Jadi sistemnya seperti MLM : Member Get Member, begitulah.
3. Apabila nanti Anda sudah menjadi member, Anda bisa mendaftarkan member lainnya.

BAGAIMANA MENJADI PENULIS DI BLOG SEPOETRO?

1. Anda harus diundang sebagi penulis oleh penulis yang namanya sudah terdaftar.
2. Pengundang akan mengirim undangan (invitation as author to Sepoetro.blogspot) melalui email Anda
3. Anda akan menerima undangan melalui email.... DAN MOHON DIBUKA UNDANGANNYA, dengan meng"klik" pada bagian yang ditandai warna biru
4. Anda akan dibawa ke Blogspot window, untuk membuat Account Blogspot
5. Bila Anda sudah memiliki Account Blogspot (Google), masukkan email address dan password yang Anda gunakan dalam Account Blogspot tersebut
6. Bila Anda belum memiliki Account Blogspot (Google), buatlah... masukkan data-data yang diminta. Gunakan email address yang biasa Anda pakai, agar memudahkan komunikasi kita
7. Anda kemudian akan diberitahu bahwa Anda adalah anggota Blogspot Sepoetro.
8. Selanjutnya, Anda bisa melakukan banyak hal... menulis, memasukkan photo, memasukkan video, ds

BILA SAYA SUDAH MEMILIKI BLOG SENDIRI DI BLOGSPOT, APAKAH SAYA BISA MENULIS DI BLOG SEPOETRO?
Tidak, Anda harus diundang sebagai penulis atau member

BAGAIMANA AGAR DIUNDANG SEBAGAI PENULIS DI BLOG SEPOETRO?

1. Bayar biaya administrasi ... (he he.... paling tidak iuran Sepoetro ke bendahara : Mbak Susi)
2. Harus hadir dalam acara Sepoetro, paling tidak 1 tahun sekali... (ehm ehm....)
3. Bila hadir, harus membawa makanan, paling tidak cukup untuk keluarganya sendiri.... ('-')
4. Kirim email address ke salah satu penulis yang sudah terdaftar di : YANG BISA IKUT NULIS
5. Atau, bagi yang malessss : waktu ikutan ngerumpi di Shoutbox, tulis email addressnya di bagian website, di bawah nama Anda, sehingga email address terdeteksi.

BAGAIMANA MEMULAI POSTING ?

1. Bukalah blog Sepetro
2. Anda harus "sign-in", dengan menggunakan email address dan password yang Anda gunakan pada waktu membuat Account Blogspot
3. "Klik" tombol New Post di sebelah kanan atas
4. Anda akan masuk ke lokasi untuk penulisan artikel baru.
5. Bila Anda belum yakin akan tulisan Anda, atau masih coba-coba... atau masih menyicil, nanti mau dilanjutkan kapan-kapan, setelah menulis, "klik" pada tombol biru di bawahnya "SAVE NOW". Tulisan Anda akan disimpan sebagai draft, dan kapan-kapan bisa dilihat, diedit, dan disempurnakan lagi. Anda bisa menulis berbagai artikel yang berbeda-beda... dan di simpan saja sebagai draft seluruhnya
6. Bila Anda sudah yakin dan "sreg" dengan tulisan Anda, silakan tekan tombol "PUBLISH POST" yang orange di bawah
7. Walaupun sudah dipublish, Anda masih tetap bisa mengeditnya.. anytime. Bahkan tulisan orang lain pun bisa kita edit. Saya dan Tantri sering sekali berkolaborasi... dia yang nulis, saya yang tempel photo... dia yang mikir, saya yang dekor... he he....


SEMOGA MEMBANTU.....

APABILA ADA KESULITAN.... CALL 1-800-SEPOETRO

Friday, November 21, 2008

Wednesday, November 19, 2008

Ketua Sepoetro


Salah satu teladan kita

Sunday, November 16, 2008

Neptunus II no 3

Dulur yth,

baru saja saya, papa, dan dik Mari pulang dari mengunjungi tante Yanti. Cerita sakitnya memang sedikit ‘horor’. Baru kali ini saya mendengar bahwa kadar gula orang yang berpenyakit diabetes bisa begitu ‘naik-turun’ seperti yoyo. Tante Yanti cerita bahwa sekarang kalau dia ambil darah pagi (= setelah puasa), kadar gula-nya bisa sekitar 80-an. Setelah minum teh dengan gula khusus diabetes, kadar gulanya bisa naik diangka 200-an. Normal kadar gula darah adalah sekitar 80 - 140. Normal kadar gula darah tante Yanti adalah di angka 350-an. Tepat setelah masuk rumah sakit sekitar lebaran lalu, kadar gula darah tante sempat tidak bisa terdeteksi, saking tingginya. Setelah diobati intensif kadar gula terbaca di-level 700-an.
Seram...

Tante menjadi lebih kurus dari biasanya. Oom Yoni sudah jadi mantri karena sudah mahir menyuntik insulin. Namun demikian, sore tadi tante kelihatan segar, sudah bisa berjalan tanpa tongkat dan sudah banyak bercerita.

BTW, alamat oom Yoni tepatnya adalah Villa Cinere Mas, jalan Neptunus II no 3. Sore tadi saya perlu telpon 3 orang dulur dahulu (mas Pram, mas Doni, dan pak Ketua) sebelum dapat alamat tepatnya..hehe. Thanks untuk alamat dan ‘ancer-ancer’ lokasi kediaman oom Yoni.

Semoga sisa week-end ini indah bagi dulur-dulur.
Wass..

Syukur

Ass Wr Wb, poro sedulurs.
Membaca tulisan Tantri yang "dramatis"....., Saya terus terang cukup TOUCHED, padahal biasanya perasaan saya datar-datar saja terhadap apapun.
Ada hal mendasar yang tersirat dalam tulisan Tantri itu, yaitu rasa "SYUKUR" kepada Allah SWT. Memang kalau kita amati dengan cermat, tidak ada satupun yang ada dan terjadi dalam hidup ini tanpa makna, Pasti ada makna yang kalau kita amati akan punya arti bagi kehidupan yang kita sedang jalani ini.

Contohnya SEPOETRO, bagi Tantri punya arti tertentu (mudah2an juga bagi yang lain), walaupun sepintas SEPOETRO hanyalah kumpul2, ha..ha..hi..hi, tapi bagi yang bisa mengambil makna (hilmahnya) pasti ada manfaat bagi masing2.
Melihat secara cermat dan menemukan manfaat dari apa yang terjadi adalah salah satu bentuk SYUKUR ( salah satu lho!, masih banyak bentuk SYUKUR lain ) kepada Allah SWT.
Untuk Tantri, jangan khawatir dibilang Miss Drama Queen, karena segala yang terjadi dalam hidup ini selalu extra-ordinary, semakin kita merasa bahwa segala yang ada dalam hidup kita ini "istimewa" , semakin besar rasa SYUKUR kita kpd Allah SWT,
Itulah yang dikehendaki oleh Allah SWT dalam firmannya : ( surah 14 : ayat 7 )
Dan (ingatlah juga), tatkala Rabbmu memaklumkan : Sesungguhnya jika kamu bersyukur, Pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku),maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.


Kalau boleh saya share sedikit tentang apa yang terjadi dalam hidup saya, hampir tidak ada hal yang tidak istimewa,

Saya lahir dari Bapak & Ibu yang sangat istimewa ( boleh di cek sama semua orang, bagaimana tanggapan mereka thd Bp & Ibu Dojo ), kemudian dibesarkan oleh Bp & Ibu Soeroto yang tdk kalah istimewanya, Setelah besar oleh Allah diberi isteri yang luar biasa, yang melahirkan anak2 saya yang juga luar biasa,
Semua sudah istimewa, masih pula dikelilingi saudara2 yang istimewa dalam Sepoetro.
Maka tidak ada yang bisa saya ingkari, yang ada hanyalah menSYUKURI segala yang telah diberikan Allah kepada saya, dalam bentuk dan nilai sekecil apapun.
Akhirul kalam, firman Allah di bawah ini menunjukkan bahwa apapun yang terjadi sat ini selalu lebih baik daripada yang dulu, walaupun sering kita merasa bahwa yang terjadi sekarang ini adalah kejadian yang tidak/kurang menguntungkan bagi kita,

(surah 93 : ayat : 4)
Dan sesungguhnya akhir itu lebih baik bagimu daripada permulaan.


Mudah2an bermanfaat, Wass.

Saturday, November 15, 2008

20 tahun di Jakarta dengan Sepoetro


Salah satu teman dekat saya menjuluki saya ‘miss Drama Queen’. Kenapa? Segala event di mata saya adalah drama. Kepada dia saya sering menceritakan perisiwa sehari-hari saya dengan penuh semangat, penuh drama. Padahal biasanya kejadian-kejadian tersebut tidak istimewa.
Hal ini terulang ketika memasuki bulan Oktober 2008, tepat 20 tahun saya di Jakarta. Tidak ada yang menganggap peristiwa ini istimewa ..hiks. Membuat penuh Jakarta selama 20 tahun kok bangga, kok heboh? Anyway rumah saya di Jakarta cuma 2 jam (dulu 4 jam) dari rumah orang tua, so it is not a big deal.

But mengingat 20 tahun di Jakarta ini, ada dorongan dalam diri saya untuk menyampaikannya kepada dulur di Sepoetro. Tentu saja para dulur bingung sebagian berani ngeledek, sebagian lain mungkin tertawa dalam hati.
Kalau saya mengingat ke belakang, dulur Sepoetro-lah yang paling lama, paling ajeg menemani saya di Jakarta. Baru setelah beberapa tahun saya di sini, adik-adik saya satu-persatu menyusul. Until then, dulur Sepoetro-lah teman saya. Well, teman kantor juga dekat dengan saya, namun selama 20 tahun ini saya bekerja di 4 kantor yang berbeda, so..

Berteman selama 20 tahun lamanya, salah satunya, berarti tumbuh bersama. Mulai dari muda dulu yang kurang paham ilmu agama, yang lebih judgemental, dan yang mungkin less bijaksana, menjadi orang-orang yang sekarang masih juga belum lulus ilmu agama, masih judgemental, namun bisa lebih tenang dalam menghadapi situasi.

Bersama-sama kami melihat anak-anak lahir satu-persatu dan menjadi besar. Di awal Sepoetro momongan hanya ada 1, mas Edho. Hingga sekarang, kami belum kehabisan bayi lahir, meskipun mas Edho sudah jauh dari kami. Kami sama-sama melihat Erza yang waktu kecil tidak bisa diam (termasuk pada saat ceramah agama), sampai sekarang dia menjadi anak yang sangat santun. Melihat Rayhan yang di waktu kecil bisa berdiri tenang sepanjang tarawih, dan sekarang masih sibuk keliling naik delman beberapa putaran. Saya harus berterima kasih saya diijinkan untuk ikut melihat perkembangan anak-anak Sepoetro meskipun in a distance (maklum affection terhadap anak-anak, dibanding dengan dulur lain, mungkin sayalah yang paling kecil).

Dulur Sepoetro pun jadi bagian yang asyik dikenang. Ambil contoh saja mas Pram. Di awal Sepoetro beliau hampir selalu datang di awal, sampai menginap di Bintaro. Lalu datang masa dia tidak bisa hadir terlalu lama..ada pacar rupanya. Kami pun ramai-ramai datang ke Sleman untuk hadir di pernikahan beliau. Dari membawa 1 anak, kemudian 2 anak, hingga sekarang anak-anaknya sudah punya acara sendiri dan membiarkan mas Pram dan mbak Lily pergi acara Sepoetro berdua.
Blockquote
Yang semula saya anggap tidak terlalu serius, pemilihan ketua, turut menjadi fenomena yang senang juga saya amati. Yang rajin, yang sibuk, yang penuh inisiatif, bermacam-macam, semua sah saja dan diterima dengan senang, yang penting mengingatkan kami untuk punya Sepoetro.

Selain terbawa untuk ikut menambah ilmu agama, dengan Sepoetro saya menambah alasan untuk piknik. Mulai dari pinggir danau Cibubur belasan tahun lalu, Situ Gintung, berbagai tempat di Puncak, hingga perjalanan jauh ke Malang untuk menghadiri peringatan 1000 hari wafat mbah kakung Tedjo Sepoetro.

Selama tahun-tahun itu pula Sepoetro mengantar orang-orang tua yang kami cintai menghadap sang Khalik. Sepoetro mengajarkan saya untuk tetap hormat pada orang tua dan melihat mereka dengan mata yang obyektif (= tidak semua nasihat ditelan dan tidak semua nasihat dibilang kuno). Betapapun tidak setujunya kami dengan mereka, kami tumbuh untuk selalu menghargai mereka.

All-and-all Sepoetro menawarkan sebuah perspektif kepada saya tentang kelahiran, membesarkan anak, menghormati orang tua, menemani kematian, kehidupan keluarga kecil, dan kehidupan keluarga besar. That adds to my believe that strong family helps to create strong society. In a away, Sepoetro helps me to believe that to create a strong society is not impossible in a crowded city like Jakarta.

Sekarang saya memasuki tahun ke 21 di Jakarta, masih bersama Sepoetro dan cerita-cerita barunya. Am I still ‘miss Drama Queen’ to you?

Tuan dan Nyonya Rumah

Nah... ini dia tuan dan nyonya rumah acara Halal Bihalal Sepoetroan tahun ini....

Dengar-dengar, mereka masak semalam suntuk untuk acara tersebut. Pak Hendy sampe ngantuk-ngantuk motong daging kecil-kecil, untuk soto dagingnya yang super uenak. Karena takut kurang, dagingnya sendiri disumbangkan juga ke dalam sotonya. Makanya agak kurusan kan esok harinya.... Nggak keliatan ya ??? Memang mesti pake kaca pembesar untuk melihatnya!!

Tapi betul deh, rugi bagi yang gak dateng... , (terutama Pak Ketua... he he.. ), makanannya nano-nano banget... dari siomay, asinan bogor, mie skhotel, ayam goreng, soto daging, roll tape, segala macem buah... (untuk menu buah, maaf ya.. mungkin gak semua kebagian, berhubung "dikuasai" oleh Linda terusss... (he... he... jangan senyum ya Lin!).

Sudah mau pulang, eh... menu puding masih keluar... ya terpaksa, bungkussss!!!!

Sesudah acara peresmian rumah baru Keluarga Hendy dan Nia, dan juga pengguntingan pita, kami para pejabat tinggi Sepoetro berpose di pintu masuk. Na.. yang paling depan itu, kebetulan aja lagi lewat... numpang photo....

Bagi yang punya photo-photo nostalgia, posting ya di blog ini... Saya daftarkan saja semua email address para anggota Sepoetro, jadi semua bisa posting. Bagi yang belum terdaftar email addressnya bisa tolong email ke saya ya... atau ikut ngerumpi di shout box, langsung email addressnya terdaftar. Okeh... selamat ngerumpi... ngeblog... dan have fun!!

Sunday, November 9, 2008

Edisi SEPOETRO Terkini....

Ini merupakan kelompok anggota Sepoetro edisi terkini.... yang ngumpul di acara Halal Bi Halal tanggal 2 November lalu.
Acara diadakan di rumah baru Keluarga Hendy dan Nia di Bogor. Yang dateng lumayan banyak... hampir semua datang... kecuali : Pak Ketua dan keluarga.
"Gimana nih.. pak Ketua ?? Anggota sudah menunggu kedatangan pak Ketua, karpet merah sudah digelar, eh... pak Ketua tidak nongol-nongol? "

Makanan melimpah ruah.. sampai kekenyangan.... cerita kesana kemari... para orang tua menikmati kebebasan... karena anak-anaknya disuruh naik delman keliling kompleks terussss.... sampai si kuda kehabisan nafas!!

Akhirnya hujan turun... derasnya luar biasa... acara dilanjutkan dengan KABAR-KABARI... dan merencanakan agenda acara berikutnya dan berbagai topik lainnya... termasuk rencana membuat blog khusus untuk Sepoetro agar berbagai cerita dari bapak, ibu, pakde, bude, paklik, bulik kita dapat kita share, untuk menjadikan inspirasi dan motivasi kita semua.

Maka... demikianlah blog ini kita mulai. Mudah-mudahan dapat menjadi jembatan komunikasi di antara kita semua, anggota keluarga besar Sepoetro, yang tinggalnya berpencar-pencar.