Monday, December 22, 2008

NILAI KASIH IBU

Seorang anak menghampiri ibunya yang sedang sibuk menyediakan makan malam di dapur lalu mengulurkan secarik kertas yang bertulis sesuatu.

Si ibu segera mengeringkan tangannya dan menyambut kertas yang diulurkan oleh si anak, lalu membacanya.

Ongkos membantu ibu:

  • Tolong pergi ke warung : Rp 50.000
  • Tolong menjaga adik : Rp 50.000
  • Tolong membuang sampah : Rp 25.000
  • Tolong membersihkan kamar : Rp 25.000
  • Tolong menyiram bunga : Rp 25.000
  • Tolong menyapu sampah : Rp 25.000
Jumlah total : Rp 200.000

Selesai membaca, si ibu tersenyum memandang si anak sambil membelai kepala sang anak. Si ibu mengambil pena dan menulis sesuatu di belakang kertas yang sama.

  • Ongkos mengandungmu selama 9 bulan - GRATIS
  • Ongkos berjaga malam karena menjagamu - GRATIS
  • Ongkos air mata yang menetes karenamu - GRATIS
  • Ongkos kegusaran karena menghawatirkanmu - GRATIS
  • Ongkos menyediakan makan minum, pakaian, dan keperluanmu - GRATIS

Jumlah Keseluruhan Nilai Kasihku - GRATIS

Air mata si anak berlinang setelah membaca apa yang dituliskan oleh si ibu. Si anak menatap wajah ibu, memeluknya dan berkata, "Aku Sayang Ibu".

Kemudian si anak mengambil pena dan menulis #LUNAS# pada muka surat yang ditulisnya.

SELAMAT HARI IBU, INDONESIA !!

Monday, December 8, 2008

Cerita pak Eko

Minggu lalu saya diminta mewakili atasan saya untuk menghadiri launching internet product oleh PT Telekomunikasi Indonesia karena beliau sendiri..pergi golf hehe..
Salah satu pembicaranya adalah ahli dan pengamat ICT (kalau tidak salah = Information Communication Technology) namanya Eko Indrajit. Mungkin bagi sebagian orang dia dikenal sebagai menantunya A Riyanto, pemusik yang dahulu sangat terkenal dengan band-nya Favorite Group. Ternyata pak Eko ini suka ‘mbanyol’ walau dia berbicara di forum yang cukup serius pagi itu.

Banyak hal yang sangat menarik yang disampaikan beliau pagi itu, akan saya share salah satunya.

Beliau mengatakan bahwa saat ini beliau lebih senang bicara kepada anak SMA, mahasiswa, pegawai, dan mereka yang lebih tua. Kalau mereka diceramahi tentang penggunaan e-mail yang sekarang tidak saja untuk business tapi juga untuk keperluan personal..mereka akan kagum. Kalau mereka diajari chatting dengan menggunakan hand-phone, mereka lagi-lagi masih bisa dibuat kagum.

Namun jika hal yang sama diceritakan kepada anak SMP atau anak SD, mereka akan menjawab ‘lha kan memang begitu?..’ ‘E-mail kan memang digunakan dimana-mana, saya saja punya e-mail address..bahkan lebih dari 2. Memang ada orang yang tidak punya e-mail address?’ Bagi mereka e-mail, internet, chatting, dan sebangsanya seperti TV bagi kita. Mereka lahir dengan kelengkapan tersebut, sehingga mereka tidak menganggap hal-hal di atas sebagai barang mewah, melainkan sudah menjadi ‘alat’ yang menjadi bagian dari hidup mereka.

Karenanya, masih menurut pak Eko, industri menggandeng anak-anak untuk memicu inovasi pada produk-produk yang berhubungan dengan internet. Saya sendiri jadi curiga ‘tag photo di facebook’ adalah fitur yang dipikirkan oleh ABG bukan orang tua. Sebagai info, selama saya pakai FB saya hanya load 3 photo, 1 photo lebaran dan 2 photo Luqman main piano, namun dalam album photo saya sudah ada 30-an photo yang dimuat dan di-tag oleh teman-teman.

Jadi, penggunaan yang sangat optimum dari internet dan lain-lain adalah muncul dari generasi yang masih muda-muda. In fact internet membuat kesenjangan komunikasi karena usia dan senioritas menjadi hilang. Jaman dahulu saya tidak pernah berniat menunjukkan photo-photo saya ke mbah kakung Tedjo. Jaman dahulu saya jarang sekali duduk dalam satu diskusi bersama dengan pakde-pakde dan bude-bude apalagi sama mbah. Dulu anak-anak kumpul, main dan ngobrol sendiri (biasanya yang mimpin mbak Elok). Saat ini kita punya blog Sepoetro. Saya geli juga lihat Erza dan Erva yang muncul di chat-room hanya dengan sepotong-dua-potong emoticons. Atau Atha dengan komentarnya ..’cie...’ Saya jadi mengkhayal sendiri, itu barangkali seperti saya masih kecil lalu nekat mendekati kumpulan mbah dan pakde-bude terus komentar..’cie...’.

Adik-adik Sepoetro, saat ini sungguh saya tunggu tulisan-tulisan dan sharingnya. Tidak perlu yang serius atau yang panjang. Cerita saja sekali-sekali kejadian sederhana yang adik-adik alami dihari tertentu yang mungkin berkesan bagi adik-adik. Mas Rizkal, kemarin di Cimahi membetulkan komputer teman, memang kenapa komputernya? Mas Edho, mana dong ceritanya di negara dingin? Dik Atha masih enak jadi SMP? Susah kan? Dik Erza, kenapa tidak satu sekolah sama kakak saja?

Cerita deh.., pasang juga foto-fotonya. Blog Sepoetro ini sama sekali bukan hanya untuk mbah, bapak, ibu, pakde, bude, oom, dan tante. Ini juga punya adik-adik sehingga blog ini punya manfaat yang optimum untuk kita semua.

Salam
THA